Contoh Surat Dinas yang Benar dan Tepat, Perhatikan Cara Membuatnya - Hot Liputan6.com




Contoh Surat keterangan Dinas yang Benar dan Tepat, Perhatikan Cara Membuatnya




Sebelum melihat contoh surat dinas, kamu perlu memahami cara membuatnya terlebih dahulu. Contoh surat dinas tentunya harus dibuat sesuai Berhubungan dengan format yang benar. Kamu bisa menerapkan cara membuat surat Berhubungan dengan memperhatikan bagian-bagiannya. Seperti Liputan6.com kutip dari Diskominfo Rejang Lebong, berikut contoh surat dinas yang baik dan benar:



Kepala Surat


Cara membuat surat yang pertama adalah memperhatikan kepala daerah surat. Setiap surat resmi biasanya memiliki kepala surat, yang digunakan sebagai identitas dari lembaga atau instansi yang mengirim surat. Di dalam kepala surat terdapat nama dan alamat instansi atau keterangan lain mengenai instansi atau lembaga tersebut.



Nomor Surat


Selain kepala daerah surat, setiap surat resmi atau surat dinas juga biasanya disertakan nomor surat. Pada nomor surat sering menggunakan kode tertentu . Nomor surat ini memiliki banyak fungsi, di antaranya adalah untuk memudahkan pengaturan dan penyimpanan sebagai arsip, sebagai alat ukur kegiatan yang berhubungan dengan surat pada periode tertentu, memudahkan mencari surat apabila dibutuhkan lagi, mengetahui jumlah surat keluar masuk pada periode tertentu, dan sebagai referensi bila diperlukan.


Contoh nomor surat: AAA/001/GG-YYY/PP/XX/TT


AAA = Kode Surat


001 = Nomor Referensi Berurut


GG-YYY = Kode Chapter


PP = Kode Pengurus yang mengeluarkan


XX = Bulan Keluarnya Referensi Dalam Romawi (I, II, III, IV, V, dsb)



Tanggal Surat


Dalam surat resmi penulisan tanggal menambah perlu didahului nama tempat atau kota karena nama itu sudah tercantum pada kepala. Berbeda dengan surat pribadi yang perlu dicantumkan nama tempat atau kota saat surat itu ditulis. Tanggal, bulan, dan tahun harus ditulis lengkap dan di belakang Berpretensi tahun diberi titik (.)


Contoh:


- 15 September 2021


- Yogyakarta, 15 September 2021.



Lampiran


Surat yang melampirkan satu misalnya proposal, kuitansi, akte notaris, dan sebagainya dalam bagian surat perlu dituliskan kata “lampiran” yang diikuti jumlah yang dilampirkan. Penulisan “lampiran” berfungsi sebagai petunjuk tentang dokumen yang harus disertakan bersama surat yang bersangkutan.



Hal atau Perihal


Setiap surat resmi terus mencantumkan pokok atau inti surat tersebut yang lazim disebut “Hal atau Perihal“. Dengan membaca hal atau perihal yang ada dalam surat, pembaca akan langsung mengetahui apa yang akan dibicarakan di dalam surat tersebut.



Alamat Surat


Pada umumnya alamat surat terdiri dari 2 jenis, yaitu alamat yang tertera pada sampul dan alamat yang tercantum pada surat itu Otodidak. Dalam penulisan alamat surat sebaiknya disebutkan nama orang yang dituju dan di Futuristis nama dicantumkan sebutan “Bapak, Ibu, Saudara, Nyonya, Tuan, Nona” tergantung kepada siapa surat itu dikirim. Namun bila pengirim surat tersebut menyebut secara resmi Herbi jabatan atau gelar akademis maka ditulis tanpa didahului Bapak, Ibu, Saudara, Nyonya, Tuan, Nona .


- Jika ditujukan kepada perorangan


Contoh:


Yth. Bapak Fery Najamudin, SH


Jln. Talang Rimbo


Curup Tengah 39113


- Jika ditujukan kepada nama jabatan


Contoh:


Yth. Direktur PT Telekomunikasi Indonesia


Jln. RA Kartini 39112


Curup, Bengkulu


- Jika ditujukan kepada lembaga atau instansi atau perusahaan


Contoh:


PT ALAT POS KASIR


Jln. RA Kartini 39112


Curup, Bengkulu





Source: hot.liputan6.com

Search This Blog

close